Kalau lo tinggal atau sering lewat daerah Ciputat, lo pasti tau bahwa Pasar Ciputat bukan cuma tempat belanja kebutuhan dapur. Di sore hari, pasar ini berubah jadi spot kuliner lokal yang rame banget dan penuh makanan khas yang bikin ngiler. Dan dua nama yang selalu jadi incaran pemburu jajanan legendaris adalah kue pancong dan roti gambang.
Bukan sembarang camilan, dua kuliner ini adalah warisan Betawi yang masih eksis sampe sekarang. Murah meriah, rasanya gak pernah gagal, dan pastinya cocok buat nemenin sore sambil ngopi atau ngeteh bareng temen atau keluarga.
Kue Pancong: Garing di Luar, Lembut di Dalam, Gurihnya Juara
Kita mulai dari yang gurih-gurih dulu. Kue pancong adalah camilan berbahan dasar kelapa parut dan tepung beras yang dipanggang dalam cetakan setengah lingkaran. Di Pasar Ciputat, lo bisa nemuin banyak penjual kue pancong dengan gaya yang beda-beda, tapi semuanya punya vibe yang khas: sederhana tapi ngangenin.
Kenapa kue pancong Pasar Ciputat selalu laris?
- Pakai kelapa muda segar dan santan asli—bukan instan!
- Dipanggang sampai sisi luarnya kecoklatan dan renyah, tapi tengahnya masih lembut dan moist.
- Disajikan hangat-hangat, ditaburi gula pasir yang meleleh pelan di atas permukaan panasnya.
Cocok banget buat lo yang suka cemilan gurih-manis yang gak terlalu berat. Dan enaknya, bisa dimakan langsung atau dicocol pakai saus coklat atau keju parut biar kekinian dikit.
Roti Gambang: Aroma Rempah dan Manisnya yang Nempel di Lidah
Kalau lo cari rasa yang lebih bold dan klasik, roti gambang jawabannya. Roti ini punya bentuk kotak memanjang, warna cokelat tua, dan taburan wijen di atasnya. Tapi jangan tertipu tampilannya—dalamnya empuk dan penuh rasa.
Ciri khas roti gambang legendaris di Pasar Ciputat:
- Terbuat dari campuran tepung terigu, gula merah, kayu manis, dan kadang pakai jahe buat rasa hangat.
- Teksturnya padat tapi empuk, cocok buat dicelup ke teh panas atau kopi item.
- Rasa manisnya khas, gak lebay, dan bikin nagih banget.
Ini roti yang sering disebut sebagai roti nostalgia. Nggak heran kalau banyak orang tua bawa anaknya buat ngenalin rasa ini ke generasi sekarang.
Minuman Pendamping Wajib: Teh Tarik, Kopi Susu, dan Es Cendol
Biar makin lengkap, cobain juga minuman khas yang banyak dijual di sekitar penjual jajanan:
- Teh tarik lokal: diseduh kental dan ditarik-tarik biar berbusa—rasa tehnya kuat, manisnya pas.
- Kopi susu pasar: disajikan dalam gelas kaca jadul, cocok banget buat teman roti gambang.
- Es cendol dawet Betawi: manis, seger, dan pas buat nutup sesi jajan sore lo.
Minuman ini bisa lo dapetin di lapak-lapak kecil pinggir jalan, biasanya dijual bareng gorengan dan kue pasar lainnya.
Jajanan Sore Lainnya: Kue Cucur, Dadar Gulung, dan Getuk Lindri
Gak afdol bahas kuliner sore tanpa ngelirik jajanan pasar lainnya yang bikin susah pilih:
- Kue cucur: manis dan wangi gula merah, bagian tengahnya empuk dan tepinya kriuk.
- Dadar gulung: isi kelapa gula merah, kulitnya hijau dari daun pandan asli.
- Getuk lindri: warna-warni dari ubi atau singkong, rasanya lembut dan manis ringan.
Semua jajanan ini biasanya dijual dalam baki kaca kecil atau plastik mika, dan harganya ramah di kantong.
Suasana Sore di Pasar Ciputat: Ramai, Seru, dan Penuh Nostalgia
Mulai jam 3 sore, pasar mulai dipenuhi warga yang nyari cemilan buat buka puasa (kalau bulan Ramadhan) atau sekadar ngemil sore.
- Pedagang kue berjajar rapi di sepanjang gang pasar.
- Warga ngobrol sambil jajan, anak-anak main di sekitar penjual es.
- Bau wangi kelapa panggang, gula merah, dan rempah-rempah bertebaran di udara.
Ini suasana yang susah banget ditemuin di mall atau tempat nongkrong modern. Lo ngerasa deket sama tradisi, sama komunitas, dan sama rasa yang bikin tenang.
Tips Jajan Hemat dan Asik di Pasar Ciputat
- Datang sekitar jam 3–5 sore. Itu jam primetime buat jajan sore, tapi belum kehabisan.
- Bawa tas kain dan wadah sendiri. Kurangi plastik dan lo bisa dapet lebih banyak.
- Siapkan uang tunai pecahan. Transaksi lebih cepat dan penjual seneng.
- Jangan malu nanya. Banyak penjual yang bakal cerita soal resep atau asal mula kue mereka.
Penutup: Rasa Tradisi yang Tetap Relevan
Kuliner sore di Pasar Ciputat Tangerang Selatan itu bukan cuma soal kenyang. Ini soal terhubung lagi ke cita rasa Indonesia asli, yang mungkin udah mulai dilupakan generasi sekarang. Dari kue pancong yang smoky dan gurih, sampai roti gambang yang manis dan berempah, semua ngingetin kita kalau makanan enak gak harus mahal atau ribet.
Jadi, next time lo lewat Ciputat sore-sore, jangan buru-buru pulang. Mampir, nikmatin jajanan, dan rasain sendiri betapa kayanya warisan kuliner kita.